Privy, Startup Yang Melakukan Ekspansi Bisnis Ke Australia

Pemimpin pasar identitas digital Indonesia Privy telah mengambil langkah untuk memperluas operasinya ke Australia mulai tahun 2023 ini. Australia, yang di sebut sebagai pasar utama dalam strategi global perusahaan ini,

menjadi ajang pembuktian bagi Privy untuk mengeksplorasi penerapan solusi identitas digital dan tanda tangan digital dalam konteks negara maju.

Ekspansi ini di katakan sebagai kerjasama antara Privy dan IA-CEPA ECP Katalis. Katalis sendiri merupakan program kerjasama ekonomi bilateral yang mendukung perdagangan dan investasi yang kuat,

berkelanjutan dan inklusif antara Indonesia dan Australia.

Privy, Startup Yang Melakukan Ekspansi Bisnis Ke Australia

Di baca juga : game olympus penghasil uang

Didi rikan berdasarkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA), yang mulai berlaku pada 5 Juli 2020,

program ini bersifat komersial, bilateral, peka gender, sosial dan unik. Program ini mengambil pendekatan holistik untuk semua kegiatannya. IA-CEPA didi rikan dengan beberapa alasan. Karena Indonesia dan Australia adalah mitra dagang strategis,

pembentukan IA-CEPA akan membantu Australia dan Indonesia membuka potensi besar untuk kemitraan ekonomi bilateral dan mendorong kerja sama ekonomi antara bisnis,

komunitas, dan individu

Penyedia layanan verifikasi dokumen dan tanda tangan di gital yang baru muncul ini di ketahui segera memasuki pasar luar negeri ketika telah  mengumumkan pendanaan Seri C sebesar US$48 juta (sekitar Rp750,4 miliar) pada pertengahan November 2022. Privy menjanjikan AUD5 juta untuk mendirikan kantor dan memulai operasi di Australia.

Salah satu pendiri dan CEO Privy, Marshall Pribadi mengatakan, perusahaan sedang dalam tahap akhir untuk bias beroperasi di Australia.

Pada tahun pertamanya di Australia,

Privy akan fokus pada penyediaan tanda tangan digital dan produk manajemen dokumen kepada perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sektor energi,

properti, dan TI. Pada saat yang sama, Privy telah di sertifikasi oleh Digital Transformation Agency sebagai credential service provider dari Pemerintah Australia.

Privy Di di rikan pada tahun 2016, Privy sendiri memiliki rekam jejak merevolusi bisnis di Indonesia dengan rangkaian produk yang memungkinkan solusi perusahaan end-to-end. Berbasis di Jakarta,

perusahaan ini merupakan perusahaan non-pemerintah pertama yang mendapatkan persetujuan PSrE (Certificate Authority/CA) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Saat ini di ketahui bahwa  Privy melayani lebih dari 30 juta pengguna terautentikasi dan 2.800 pelanggan perusahaan,

memproses lebih dari 40 juta tanda tangan setiap tahunnya.

Perkembangan Startup Privy

Di dirikan pada tahun 2016,

Privy telah menyediakan berbagai layanan termasuk identitas digital,

tanda tangan digital, verifikasi digital, serta produk dan layanan manajemen dokumen lainnya di berbagai sektor seperti layanan keuangan,

kesehatan, dan pendidikan. Dalam perkembangannya di tahun 2018, Privy merupakan perusahaan non-pemerintah pertama yang telah mendapatkan lisensi Certification Authority (CA) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Setahun kemudian,

Privy telah menjadi pemimpin pasar dalam produk tanda tangan digital dan verifikasi digital karena merupakan penyedia layanan e-KYC pertama yang terdaftar di OJK.

Menurut laporan Statistik,

pasar global untuk solusi identitas di gital di perkirakan akan tumbuh dari $23,3 miliar pada tahun 2020 menjadi $49,5 miliar pada tahun 2026. Pertumbuhan pasar yang cepat ini telah di picu oleh peningkatan pencurian identitas, pelanggaran data, dan regulasi pemerintah. Rencana perluasan ini bertujuan untuk menjangkau konsumen di seluruh dunia dalam bidang digitalisasi proses administrasi. Startup verifikasi ini juga bertujuan untuk membuktikan bahwa startup lokal mampu bersaing secara global dengan startup identitas digital lainnya.

Di baca juga : Mengenal Film Autobiografi sebagai Salah-Satu Karya Terbaik Indonesia

Tinggalkan komentar