Kementerian Badan Usaha Milik Negara kembali membuka seleksi bersama BUMN batch 2. Banyak orang yang mendaftar dan memang sudah pada tahap tes TKD. Namun ternyata seleksi ini di warnai dengan dugaan adanya joki BUMN.
Di mana, bermula dari cuitan di twitter dan beberapa bukti terkait adanya perjokian pada tes BUMN. Tentu saja hal ini pun sampai kepada Menteri BUMN, yaitu Erick Thohir. Mendengar berita tersebut, beliau dengan tegas meminta jajarannya untuk melakukan pengusutan tuntas mengenai praktik kecurangan ini. Beliau juga meminta untuk melakukan pemblokiran terhadap peserta yang terindikasi melakukan kecurangan.
Selain itu, beliau juga menyinggung mengenai soal nilai-nilai akhlak yang memang menjadi core values pada kementerian BUMN. Erick Thohir pun meminta Tedi Bharata sebagai Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi pada Kementerian BUMN untuk melakukan sebuah investigasi mengenai masalah kecurangan ini.
Jika memang tindakan tersebut bisa di buktikan dengan baik, maka jangan segan untuk bisa melaporkannya ke penegak hukum. Jika memang terbukti salah pun, Erick meminta orang tersebut di-blacklist dari BUMN. Berikut ada beberapa fakta mengenai joki BUMN yang sedang viral.
Di baca juga : game olympus penghasil uang
Deretan Fakta Mengenai Joki BUMN
Terdapat 39 Nama yang Terdeteksi Melakukan Kecurangan
Setelah melakukan investigasi dan penyelidikan, Tedi mengatakan bahwa ada setidaknya 39 nama yang terindikasi melakukan kecurangan. Nama ini berasal dari grup telegram yang awalnya mengaku sebagai grup untuk belajar tes TKD.
Nyatanya, dalam grup tersebut di beberkan mengenai soal-soal TKD tahun ini. Hal ini bisa terjadi karena memang tesnya tidak di lakukan secara serentak. Ada yang pagi, siang, sampai dengan sore. Jadi memang bisa masuk akal jika mereka mendapatkan soal tersebut.
Tedi menyatakan bahwa nama-nama peserta tersebut akan otomatis gugur, karena memang sudah terbukti menggunakan joki BUMN. Selain itu di lakukan backlist agar ke depannya semua orang yang terlibat tidak bisa mengikuti semua program uang di selenggarakan oleh kementerian BUMN dan BUMN.
Selain gugur karena menggunakan joki, ternyata berbagai bentuk kecurangan lainnya, akan mendapatkan sanksi serupa. Di mana, mereka akan otomatis gugur dan di backlist. Hal ini sangatlah bagus untuk menindak kecurangan yang terjadi. Sehingga ke depannya para peserta bisa lebih jujur lagi.
Adanya Sistem Proctoring
Perlu di ketahui bahwa memang dari awal pun RBB telah di lengkapi dengan sistem proctoring atau pengawasan yang bisa mendeteksi segala bentuk kecurangan. Meskipun memang di lakukan secara daring, tetapi sistem ini sudah canggih.
Selain kasus joki BUMN, sistem ini bisa dengan mudah mendeteksi kecurangan. Semisalnya di layar terdapat dua orang, menggunakan multi tab, melakukan gerak-gerik mencurigakan, sampai dengan melakukan tangkapan layar akan dengan mudah di temukan.
Tetap Menerima Masukan Publik dan Masih Banyak Peserta yang Jujur
Meskipun memang sudah di terapkan sebuah teknologi super canggih. Tetapi pihak kementerian BUMN pun tetap menerima masukan-masukan dari publik jika memang terdapat beberapa kecurangan lagi. Dengan begitu, jika menemukan kecurangan lain, bisa langsung melaporkannya.
Di balik semua itu, ternyata jika di persentasekan, kecurangan yang terjadi terbilang kecil. Bahkan memang hanya berada pada kisaran 0.4% saja. Dengan begitu, masih banyak peserta yang memang jujur mengerjakan soal-soal yang ada.
Demikianlah beberapa hal mengenai joki BUMN. Ada baiknya jika melakukan tes apa pun, maka nomor satukan kejujuran. Sebab memang tidak akan ada yang tau ke depannya seperti apa.
Di baca juga : Ramai Diperbincangkan, Beginilah Pendapat Netizen tentang Bakso Berisi Uang